- Crutchlow Finis di Posisi 19 MotoGP Amerika Serikat
- Dukungan penuh dari Orang tua Bagi Karier Jessica Mila
- 3 Cewek K-Pop Paling Hot Jalan Bersama
- Ahli Kejiwaan pribadi Sebut Marshanda sungguh Keterlaluan
- 7 Efek Buruk dari Konsumsi Obat Tidur
- 5 Buah Penangkal Racun dalam Tubuh
- ROBOT Kecil Cikal Bakal Transformer segera relase untuk anak
- Apple iWatch Bakal Dirilis Bulan Depan
- Pentax Q-S1 Kamera Mirorless Style Retro
- Risma berjanji Akan Tolak Tawaran Jadi Menteri apapun yang terjadi
Ahli Kejiwaan pribadi Sebut Marshanda sungguh Keterlaluan
Berita Terkait
- Ketika kata Ciyus Terucap dari Mulut Jokowi0
- Effendi Ghazali: Putaran Kedua Pilkada DKI Ketat0
- Tuntut THR, Ratusan Pekerja Transjakarta Mogok0
- Foto Panas Beredar Lagi, Nikita Mirzani Syok0
Berita Populer
- Bos Amazon Temukan Mesin Apollo 11
- Usai Bertempur, banyak Tentara Israel Hilang di Jalur Gaza
- Foto Bugil Pangeran Harry Beredar
- Nikmatnya Bubur Ayam Cikini
- Pasar Tiban Kalibata Selalu Ramai Pengunjung
- Astagfirullah, Festival Wine Digelar di Halaman Masjid
- Zuckerberg akan Berhenti Pimpin Facebook?
- Orang Beriman Kondisi Fisik n Mentalnya Lebih Sehat
- Hukuman Ganda Korea Diperingan, Greysia/Meiliana Tunggu Nasib
- Google Pakai Motorola untuk Gugat Apple
LEWAT sebuah video berjudul “The Truth Part #1” yang diunggah ke Youtube Kamis (7/8) malam, Marshanda muncul menjelaskan insiden penjemputan paksa yang dia alami pada 26 Juli 2014 lalu.
Saat itu, saat sedang berada di kamar apartemennya, Caca--sapaan akrabnya--mengaku didatangi oleh tak kurang dari 7 orang. Mereka terdiri dari 3 petugas dari rumah sakit jiwa, petugas kepolisian, petugas keamanan apartemen, serta pengurus apartemen.
Pada kesempatan itu, menurut Caca, perawat laki-laki dan perempuan memaksa dirinya untuk disuntuk dan dibawa ke rumah sakit untuk diopname.
“Aku enggak terima dan dengan hormat meminta mereka untuk keluar dari apartemen aku. Kareka aku sudah merasa enggak nyaman,” bilang ibu satu anak itu.
Namun sang perawat tetap pada pendiriannya dan kemudian menelepon dr. Richard Budiman, dokter ahli kejiwaan yang selama ini menangani Caca. Telepon itu kemudian diberikan kepada Caca.
“dr. Richard bilang, 'Ca, beberapa hari ini kamu sudah keterlaluan lho, Ca. Sudah banyak tindakan kamu yang keluar jalur, sudah banyak diomongin di TV',” Caca menirukan apa yang dikatakan dr. Richard di seberang telepon.
“Saya enggak nangkap apa yang disebut keluar jalur secara psikis. Akhirnya saya bilang, yasudah dok, saya telepon pengacara saya dulu deh,” lanjutnya.
Usaha Caca untuk menghubungi pengacara OC Kaligis saat itu sia-sia. Teleponnya tak diangkat. Karena terus didesak, bintang sinetron “Bidadari” itu akhirnya pasrah menerima suntikan di lengan kanan dan kirinya.