
- Crutchlow Finis di Posisi 19 MotoGP Amerika Serikat
- Dukungan penuh dari Orang tua Bagi Karier Jessica Mila
- 3 Cewek K-Pop Paling Hot Jalan Bersama
- Ahli Kejiwaan pribadi Sebut Marshanda sungguh Keterlaluan
- 7 Efek Buruk dari Konsumsi Obat Tidur
- 5 Buah Penangkal Racun dalam Tubuh
- ROBOT Kecil Cikal Bakal Transformer segera relase untuk anak
- Apple iWatch Bakal Dirilis Bulan Depan
- Pentax Q-S1 Kamera Mirorless Style Retro
- Risma berjanji Akan Tolak Tawaran Jadi Menteri apapun yang terjadi
Nyanyikan Anti Putin, Personel Pussy Riot Dibui
Berita Terkait
Berita Populer
- Bos Amazon Temukan Mesin Apollo 11
- 3 Cewek K-Pop Paling Hot Jalan Bersama
- Dukungan penuh dari Orang tua Bagi Karier Jessica Mila
- Max Biaggi Bantah ke Ducati Musim Depan
- Nikmatnya Bubur Ayam Cikini
- Foto Bugil Pangeran Harry Beredar
- Hukuman Ganda Korea Diperingan, Greysia/Meiliana Tunggu Nasib
- Usai Bertempur, banyak Tentara Israel Hilang di Jalur Gaza
- Pasar Tiban Kalibata Selalu Ramai Pengunjung
- Soto Betawi H. Husein sangat enak sekali

Keterangan Gambar : Pussy Riot
Rusia - Pengadilan Rusia memvonis penjara dua tahun personel band Pussy Riot karena menyanyikan lagu anti Presiden Vladimir Putin.
Pengadilan menetapkan tiga anggota band itu bersalah melakukan 'hooliganisme' dengan motivasi agama.
Hakim Marina Syrova mengatakan para anggota band "secara berhati-hati merencanakan" nyanyian mereka tanggal 21 Februari lalu di dalam katedral di Moskow. "Tolokonnikova, Alyokhina dan Samutsevich melakukan "hooliganisme" -- dengan kata lain pelanggaran berat ketertiban umum," kata Syrova.
"Pengadilan menyatakan mereka bersalah. Pengadilan meraih putusan berdasarkan kesaksian terdakwa sendiri dan bukti lain," tambahnya.
Jaksa menuntut hukuman tiga tahun penjara atas tiga anggota band itu.
Para pendukung band itu melakukan protes di sejumlah tempat di Moskow. Keamanan ketat pun diterapkan dan sejumlah jalan ditutup.
Pussy Riot mengecam kasus tersebut yang mereka katakan diorganisir Putin.
Buat Marah Gereja
Sejumah selebriti termasuk bintang pop Amerika, Madonna, menyerukan agar mereka dibebaskan.
Ketiga anggota band itu mengatakan "doa punk" mereka adalah tindak politik untuk memprotes gereja ortodoks Rusia yang mendukung Presiden Putin.
Dalam penampilan seronok mereka di dekat altar mereka meminta Bunda Maria untuk "menggeser Putin".
Nyanyian mereka membuat marah gereja Ortodoks dan ketua gereka Kirill menyebutkan penampilan itu sama saja dengan penghujatan agama. Namun sejumlah warga Rusia menganggap kasus itu sebagai upaya pemerintah membungkam kritikan.
